Karyawan Freeport Tidak Larang Pasokan Avtur

TIMIKA,KOMPAS.com- Karyawan PT Freeport Indonesia tidak pernah melarang pasokan avtur dari pelabuhan milik PT Freeport ke Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, asalkan avtur tersebut tidak digunakan untuk pesawat milik maskapai Airfast yang digunakan bagi kepentingan Freeport.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Organisasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport Indonesia Virgo H Solossa, di Timika, Senin (1/11/2011), menjawab tudingan bahwa karyawan telah melarang pasokan avtur ke bandara. Tudingan ini kerap kali disampaikan oleh manajemen PT Freeport untuk menyudutkan aksi mogok kerja dan penutupan akses ke areal Freeport oleh karyawan, dan kemudian dijadikan salah satu dasar bagi polisi untuk membubarkan blokade karyawan.

"Sejak awal kami sudah menjelaskan ke berbagai pihak bahwa kami tidak pernah melarang avtur untuk pesawat perintis dan pesawat komersil lainnya. Yang kami larang hanya avtur untuk Airfast," ujar Virgo.

Dan untuk mencegah avtur digunakan Airfast, Virgo meminta distribusinya dikawal oleh karyawan. Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Johannes Rettob, membenarkan pernyataan Virgo ini.

Namun kemudian yang terjadi, PT Freeport tidak mau avtur milik mereka digunakan oleh pesawat perintis ataupun pesawat komersil lainnya di bandara. "Avtur itu ada, tetapi PT Freeport hanya mau avtur untuk Airfast," tambahnya.

Johannes menjelaskan, selama ini avtur untuk operasional pesawat di ban dara dimiliki oleh PT Freeport karena hanya merekalah yang memiliki kilang untuk menampung avtur. Maskapai dari pesawat perintis dan pesawat komersil lainnya yang beroperasi di bandara di Timika membeli avtur dari Freeport.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdhani Sirait yang ditanyai mengenai ini, hanya menjawab melalui pesan singkat, Jadi SPSI sengaja Airfast tidak terbang dan tidak bisa melayani karyawan dan keluarga yang ingin bepergian?

Semua avtur yang dipasok adalah milik Freeport. Dan Freeport berbaik hati untuk digunakan oleh penerbangan komersial dengan harga murah.